Pages

Saturday, May 21, 2011

Bermimpi, Tak Ada yang Tak Mungkin


"Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia, berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya..", begitu yang dinyanyikan nidji dalam soundtrack film laskar pelangi.
Bermimpi. Bermimpi adalah sebuah kata yang asing bagiku sewaktu itu. Sebuah kata yang hanya lewat saja di telingaku. Mungkin memang saat itu aku belum ngeh dengan kata itu. Mungkin juga karena aku tidak begitu percaya dengan mimpi. Kata hanya menjadi kata, tanpa terpikirkan makna didalamnya.
Ini semua berawal dari kakak sepupuku. Kakakku bercerita tentang seorang temannya yang lewat mimpinya membuat dia bisa bekerja di sebuah perusahaan search engine yang cukup terkenal. Wow ! Hanya rasa takjub yang muncul di benakku saat itu. Ternyata dengan bermimpi bisa menjadi sehebat itu. Sejak saat itu aku mulai percaya dengan namanya mimpi.
"Menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga." Ya dunia memang tidak surga. Benar sekali kata abang-abang nidji ini. Kehilangan seseorang yang bisa menjadi tempat berpegang, tempat bersandar, tempat menanyakan segala hal yang tidak ku ketahui, seseorang yang dengan tulus memberikan kasih sayangnya yang begitu lembut, membuatku terpukul. Jujur saja, masih teringat masa-masa itu. Dan tidak dipungkiri bahwa aku masih merindukannya. Kehilangan seorang ibu, sempat membuatku terjatuh, seakan aku tidak percaya akan kepergiannya yang begitu cepat. Hari-hariku pun begitu hampa. Patah semangat, sebuah kata yang mungkin cocok untuk menggambarkan semua ini. Nilai akademikku pun terjun dengan bebasnya.
Dari cerita teman-temanku tentang kehidupannya menyadarkanku bahwa memang dunia tak sesempurna seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Ternyata bukan aku saja yang merasakan bahwa dunia sekejam ini. Kehidupan ini keras. Dan semua orang pasti akan mengalaminya. Cerita teman-temanku inilah yang membuatku bangkit. Seperti nidji bilang tadi. Lagu ini sepertinya juga ikut menyadarkanku. Lagu ini berputar-putar terus dalam kepalaku, seperti terkubur sebuah mp3 player dalam otakku. Akupun mulai bersyukur dengan keadaanku. Aku mulai bersemangat lagi menjalani hidup.
Kata-kata kakakku pun sepertinya juga ikut berkontribusi meingkatkan semangatku. Bermimpi. Aku pun mulai membangun mimpi. Sebuah mimpi sederhana. Aku hanya ingin meningkatkan nilai akademikku. Maklumlah, benar-benar terjun bebas nilai-nilaiku. Akhirnya aku pun berhasil menggapainya, naik. Aku pun masih terus berjuang untuk semester-semester selanjutnya. Dan aku putuskan untuk membahagiakan beliau dengan cara lain.
Ceritaku mungkin tidak seru. Tapi saat kamu bermimpi dan mimpimu itu kuat, tanpa kamu sadari kamu akan melakukan segala cara yang pada akhirnya bertujuan agar mimpimu itu tercapai. Tentunya dengan cara-cara yang benar. Saat bermimpi, kamu akan lebih hidup, lebih optimis, lebih bersemangat, dan lebih terarah. "Bermimpi itu harus setinggi-tingginya", kata kakakku. Memang kadang bagi orang lain terdengar abstrak, terlalu tinggi, bahkan seperti tak mungkin. Tapi dengan bermimpi tidak ada yang tidak mungkin. Nothing is imposible, imposible is nothing. Aku akan terus bermimpi. Pekerjaanku juga bermimpi. Ku awali hariku dengan bermimpi. Ku penuhi hidupku dengan mimpi-mimpiku. Maka, bermimpilah !

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More